Situasi pandemi menghadapkan kita semua pada ketidakmenentuan mendasar mengenai pokok-pokok utama kehidupan bersama. Apa yang keliru dari pandangan kita sehari-hari sehingga dampak pandemi bisa terasa seperti sekarang ini? Kemanakah kita mesti melangkah? Seperti apakah tatanan hidup masa depan yang tidak akan mengulang kesalahan masa lalu? Apa artinya hidup bersama? Apa artinya hidup? Sederetan pertanyaan ini menghampiri kita dalam situasi serba-asing yang datang dengan pandemi COVID-19. Dengan atau tanpa latar belakang pendidikan filsafat, kita semua mengajukan pertanyaan-pertanyaan mendasar tentang segala hal-ihwal sebab segalanya jadi tidak pasti hari-hari ini. Pandemi, dengan demikian, memaksa kita untuk berfilsafat.
Aneka inisiatif filsafat bermunculan di Indonesia sepanjang tahun pandemi ini. Komunitas-komunitas filsafat semakin intensif menggelar diskusi publik dengan platform digital yang memungkinkan pelibatan peserta yang lebih luas. Demikian pula berbagai kampus berjurusan filsafat mengadakan seminar-seminar yang mengupas aneka segi dari situasi hari ini. Aneka penerbit merilis berbagai buku filsafat yang dapat menemani para pembaca menjalani masa-masa penuh permenungan ini. Semua inisiatif ini perlu dikonsolidasikan ke dalam sebuah platform bersama tempat segala pertanyaan filosofis tentang dunia hari ini dapat diajukan dan dijawab secara gotong-royong.
Berangkat dari pembacaan situasi inilah kemudian muncul jaringan kerja filsafat lintas-komunitas dan lintas-kampus untuk menyelenggarakan perhelatan terpenting dalam filsafat Indonesia tahun ini: Philofest ID. Kegiatan ini adalah sebuah festival filsafat yang dimobilisasi di satu isu bersama: memikirkan anatomi filosofis dunia pasca-pandemi. Apa yang kita cari bukanlah solusi final untuk segala masalah pandemi, melainkan melangkah lebih jauh dengan membayangkan wujud filsafat yang akan datang dan ekosistem filsafat di Indonesia. Dengan demikian, Philofest ID akan menghadirkan tiga hal pokok: (1) tinjauan tentang tatanan hidup pasca-pandemi dari berbagai cabang kajian filsafat, (2) perkembangan kajian setiap cabang filsafat di Indonesia dan agenda riset masa depan serta (3) dialog publik untuk memajukan ekosistem filsafat di Indonesia.
Festival filsafat ini digelar dalam bentuk daring yang diadakan pada tanggal 7 – 13 Desember 2020. Tujuan dari kegiatan ini adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan sinergi antar unsur dalam ekosistem filsafat di Indonesia.
- Menciptakan atmosfer yang lebih kondusif untuk kegiatan berpikir kritis dan reflektif di Indonesia.
- Meningkatkan literasi filsafat dalam rangka pembangunan karakter masyarakat Indonesia.
Penyelenggara Philofest ID adalah bentuk kolektif yang terdiri dari komunitas serta individu pegiat, aktivis, dan akademisi filsafat di Indonesia. Kumpulan komunitas dan individu yang menjadi bagian dari Philofest ID antara lain adalah sebagai berikut:
Komunitas: A Being is Asking, Antinomi, Betang Filsafat, Kelas Isolasi, Logos ID, LSF Cogito, LSF Discourse, Masyarakat Filsafat Indonesia, Schole ID, dan Ze-no Centre for Logic and Metaphysics.
Individu: Albertus Joni, Alexander Aur, Amadea Svastika, Aprianti, Banin Diar Sukmono, Dika Sri Pandanari, Firmansyah Sundana, Jessica Layantara, Martin Suryajaya, Nathanael Pribady, Samuel Jonathan, Saras Dewi, Syarif Maulana, Trio Kurniawan, dan Yogie Pranowo.
Kami dapat juga dihubungi melalui media sosial:
Instagram/Twitter: @philofestid